Senin, 23 November 2009

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN FASILITAS TAMAN PENITIPAN ANAK

Latar Belakang Angapan bahwa pendidikan baru bisa dimulai setelah usia Sekolah Dasar (7 tahun) ternyata tidak benar . Bahkan pendidikan yang dimulai pada usia Taman Kanak-Kanak (4-6tahun) pun dianggap sudah terlambat. Menurut hasil penilitian , pada usia 4 tahun pertama , separuh kapasitas kecerdasan manusia sudah terbentuk. Artinya , kalau pada usia tersebut otak anak tidak mendapat rangsangan yang maksimal, maka potensi otak anak tidak akan berkembang secara optimal. Anak adalah potensi utama bagi masa depan bangsa. Mereka tidak hanya sebagai cikal bakal penerus bangsa , tetapi juga sebagai individu yang diharapkan memiliki daya saing tinggi. Mereka memegang peranan penting dan tanggung jawab yang besar bagi bangsa. Kepribadian dan kualitas individu pada masa dewasa sangat dipengaruhi oleh pengalaman dan pendidikan yang diperoleh pada masa kanak-kanak Pemeliharaan Kesehatan bagi anak-anak juga sangat penting. Kualitas anak sangat dipengaruhi kesehatan selama masa tumbuh kembang anak. Anak pada golongan usia dini adalah masa rawan sehingga perlu mendapat pelayanan kesehatan lebih dalam karena anak mudah terinfeksi atau kekurangan gizi. Oleh karena itu , diperlukan perhatian khusus terhadap anak-anak tentang pendidikan dan pemantauan kesehatan dalam proses perkembangan mereka. Namun seiring dengan proses modernisasi , terutama di Kota Semarang sebagai ibukota Provinsi Jawa Tengah antara lain ditandai dengan bergesernya peran dan fungsi keluarga. Banyaknya wanita atau ibu yang tidak hanya berfungsi sebagai pendamping suami dan pengasuh anak dalam keluarga, tetapi juga berfungsi sebagai pencari nafkah telah menandai adanya perubahan fungsi dan peran wanita atau ibu. Beberapa alasan seorang wanita bekerja antara lain karena faktor ekonomi , untuk mengatasi kebosanan dan kesepian dirumah , keinginan untuk berteman , mengejar karier , mengejar status , dan lain-lain. Data Statistik menunjukkan bahwa pada tahun 2006 diperoleh angka jumlah ibu / istri bekerja mencapai 52,28% (BPS : 2006). Hal ini mengakibatkan anak-anak tidak memperoleh kasih sayang secara penuh sehingga kebutuhan dasar anak untuk proses tumbuh kembangnya tidak terpenuhi secara optimal. Kebutuhan dasar bagi anak berupa kebutuhan fisik , kasih sayang/emosi, dan pendidikan pra sekolah yang seharusnya menjadi tanggung jawab orangtua. Dari problematika tersebut, maka dibutuhkan suatu wadah untuk perawatan serta pengembangan anak usia dini baik dari segi pengasuhan , pendidikan dan gizi maupun kesehatan . Pendidikan Anak Usia Dini dapat di tempuh melalui pendidikan formal dan non formal . Pendidikan Formal yang merupakan dasar awal pendidikan anak yaitu ditempuh melalui Taman Kanak-Kanak, dan pendidikan nonformal ditempuh melalui kelompok bermain (playgroup) dan Taman Penitipan Anak (TPA). Dengan demikian , nantinya anak akan selalu mendapat kecukupan kebutuhan-kebutuhan dasarnya dan terlindung dari bahaya yang mungkin terjadi ( kecelakaan , keracunan , penganiayaan , dan lain-lain ). Anak akan tetap mendapatkan perhatian dalam tumbuh kembangnya secara optimal , sementara ibu dan ayahnya dapat bekerja diluar rumah dengan tenang. Berdasarkan gambaran uraian tersebut, menguatkan fenomena yang terjadi dikota besar bahwa mulai banyak wanita / ibu yang bekerja, sementara kebutuhan anak-anak usia dini akan sosok pendidik dan pengasuh sangat penting. Maka dapat disimpulkan bahwa dibutuhkan suatu wadah sebagai sarana yang dapat meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak melalui pelayanan pendidikan dan pengasuhan yang berupa ” Pendidikan Anak Usia Dini dan fasilitas Taman Penitipan Anak. Tujuan Dan Sasaran Tujuan Tujuan pembahasan ini adalah merencanakan dan merancang Pendidikan Anak Usia Dini sebagai fasilitas pendidikan yaitu ; a. Pendidikan NonFormal , yaitu kelompok bermain (playgroup) dan Taman Penitipan Anak (children day care) ,serta b. Pendidikan Formal bagi Anak Usia Dini yaitu TK , yang sesuai dengan standar yang ada dan sesuai dengan kebutuhan sebagai ruang kelas ,ruang latihan , dan ruang pengasuhan serta ruang bermain. Sasaran Tersusunnya usulan langkah-langkah pokok (dasar) perencanaan dan perancangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Fasilitas Taman Penitipan Anak

Mengaji Sambil Mewarnai : Hewan-Hewan Di Dalam Al Qur'an


Mewarnai merupakan aktivitas yang menyenangkan bagi anak-anak. Lewat mewarnai, kemampuan pikir serta kreativitas anak dapat berkembang. Melalui konsep mengaji sambil mewarnai hewan-hewan dalam Al Qur'an ini, diharapkan anak-anak dapat mengenal dan mempelajari aneka hewan ciptaan Allah SWT dengan mudah dan menyenangkan. Tak lupa buku ini juga dilengkapi dengan bahasa Arab dan bahasa Inggris. Sehingga, selain berkreativitas lewat mewarnai, anak-anak juga bisa mengenal beragam kosakata dari dua bahasa tersebut.

MODEL METODE PEMBELAJARAN


A. Pengertian Metode Pembelajaran.
Secara umum metode di artikan sebagai cara melakukan sesuatu. Secara khusus metode pembelajaran dapat di artikan sebagai cara atau pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan serta berbagai teknik dan sumber daya terkait lainnya agar terjadi proses pembelajaran pada diri pembelajaran. Prinsip dasar pendidikan yang dimaksud di antaranya prinsip psikologis pendidikan dan prinsip pedagogis.
B. Prinsip, Teknik, dan Menejemen Pembelajaran.
1. Prinsip Psikologis pendidikan.
Prinsip Psikologis dalam pembelajaran digunakan untuk memahamkan berbagai aspek psikologis pembelajaran yang meliputi: perkembangan intelektual, belajar dilihat sebagai perubahan perilaku, tingkat kecerdasan, tingkat intelektual dan motifasi dalam belajar.
2. Prinsip Pedagogis Dalam Pendidikan.
Prinsip pedagogis atau prinsip pembelajaran yang dimaksudkan meliputi berbagai teori dan pendekatan dalam belajar.
3. Teknik Komunikasi Dalam Pembelajaran.
Teknik komunikasi pembelajaran adalah bagaimana menyampaikan pesan atau materi pembelajaran serta bagaimana mengembangkan dialogis guru dan murid atau sesama murid efektif.
4. Menejemen Pembelajaran.
Teknik pengelola atau menejemen pembelajaran terkait dengan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan penilaian dalam pembelajaran.
C. Berbagai Metode Pembelajaran.

Banyak metode pembelajaran yang digunkan, tetapi ada sejumlah metode pembelajaran yang mendasar, sedangkan selebihnya adalah kombinasi atau modifikasi dari metode tersebut.
1. Metode Ceramah.
Dalam metode ceramah guru menyampaikan materi secara moral atau lisan dan siswa atau pembelajar mendengarkan, mencatat, mengajukan pertanyaan, menjawab, dan dimengevaluasi.
Keunggulan Metode Ceramah.
b. Kelemahannya.
Rumusan tujuan instruksional yang sesuai hanya sampai dengan tingkat comprehension.
Hanya cocok untuk kemampuan kognitif.
Komunikasi cendrung satu arah (one way).
Sangat bergantung pada kemampuan komunikasi verbal penyaji.
Kurang inspirasif akan menurunkan antusias belajar peserta didik.
Dapat digunakan untuk mengajar siswa dalam jumlah banyak secara bersamaan.
Tujuan pembelajaran dapat didefinisikan dengan mudah.
Pengajar dapat mengendalikan isi, arah, dan kecepatan pembelajaran karena inisiatif terletak padanya.
Ceramah yang inspiratif dapat menstimulasi siswa untuk belajar lebih lanjut secara mandiri.
2. Metode Tanya Jawab.
Materi ajar disampaikan melalui proses tanya-jawab antara guru dengan siswa, dan sesama siswa. Metode Tanya-jawab diadobsi dari metode yang digunakan oleh Socrates seorang filsuf Yunani terkenal yang hidup pada masa sebelum masehi.
Keunggulan Metode Tanya Jawab.
Memotivasi siswa untuk mempersiapkan diri dan dan mengikuti pembelajaran secara efektif.
Mendorong siswa untuk berfikir kritis dan memperkaya pemahaman terhadap materi yang diajarkan.
Dapat digunakan untuk menguji pengetahuan factual siswa untuk berbagai tingkat kemampuan.
Dapat digunakan sebagai alat motivasi ektrinsik yang akan meningkatkan semangat belajar.
Dapat digunakan untuk mengarahkan hasil belajar.
3. Metode Diskusi.
Dalam metode diskusi proses pembelajaran berlangsung melalui kegiatan berbagi atau “sharing” informasi atau pengetahuan di antara sesama siswa. Dalam metode ini guru berperan sebagai fasilitator dengan memberikan masalah atau topic yang akan dibahas dan beberapa aturan dasar dalam diskusi.
Keunggulan Metode Diskusi.
Menumbuhkan sikap ilmiah dan jiwa demokratis.
Tergalinya gagasan baru yang memperkaya dan memperluas pemahaman siswa terhadap materi yang dibahas.
Menciptakan suasana belajar yang berpartisipasi dan interaktif.
Kelemahannya.
Pembicaraan dalam diskusi bisa keluar dari jalur atau batasan topic yang sedang dibahas.
Pengajuan pendapat di dominasi oleh siswa yang lebih siap, lebih menguasai materi, dan atau oleh siswa yang memiliki kebiasaan mendominasi pembicaraan.
Peserta yang tidak siap dan tidak percaya diri akan pasif dan tidak berpartisipasi dan berkonstribusi dalam pembicaraan.
4. Metode Peragaan atau Demonstrasi.
Metode peragaan dapat digunakan sebagai bagian dari pembelajaran teori maupun praktik. Pada kata peragaan dalam bahasa inggris adalah demonstrate. Sekalipun kedua kata tersebut secara umum dapat diartikan sebagai memperlihatkan, tetapi konteks pembelajaran peragaan atau demonstrasi tidak berarti sekedar memperlihatkan tetapi lebih dari itu peragaan diartikan sebagai membingbing dengan cara memperlihatkan langkah-langkah atau menguraikan.
Keunggulan Metode Peragaan.
Beberapa keunggulan metode peragaan jika digunakan dalam pembelajaran teori atau prakti adalah sebagai berikut :
  1. Peragaan akan memberikan pemahaman yang lebih kongkrit tentang bagian suatu obyek atau langkah-langkah suatu proses.
  2. Peragaan atau demontrasi akan menuntut siswa menguasai keterampilan tertentu secara lebih mudah dan sistematis termasuk mengingat area proses kunci Key Process Area atau langkah-langkah kunci yang harus dikuasai oleh siswa.
Kelemahan Metode Peragaan.
Kelemahan utama yang sering dialami pengajar dalam menerapkan metode peragaan yaitu :
  1. Memerlukan waktu persiapan dan pelaksanaan yang lebih banyak
  2. Membutuhkan peralatan yang kadangkala mahal dan atau tidak dimiliki oleh sekolah.
  3. Agar efektif, peragaan harus dilakukan secara berulang-ulang.
5. Metode Bermain Peran.
Pengalaman sebagai guru dan penatar menunjukkan bahwa metode pembelajaran bermain peran atau “role play” adalah metode yang sangat efektif digunakan untuk mensimulasi keadaan nyata. Contoh dari metode ini adalah kegiatan yang dapat diajarkan dengan PAKEM jika menggunakan metode bermain peran.
Keunggulan dari Metode Peran.
  1. Mampu melatih kompetensi siswa dalam melaksanakan kegiatan praktis yang mendekati keadaan yang sebenarnya.
  2. Metode bermain peran yang dirancang secara cermat dan mendekati kegiatan yang sebenarnya.
  3. Jika suasana pembelajaran dilakukan secara serius dan mampu menghadirkan suasana yang mendekati sebenarnya.
Kelemahan Metode Bermain Peran.
  1. Tidak semua guru menguasai kompetensi yang akan disimulasikan sehingga jika dipaksa menerapkan metode bermain peran, maka simulasi tidak mewakili kondisi nyata.
  2. Tidak semua guru memiliki kompetensi merancang kegiatan simulasi.
  3. Memerlukan persiapan dan penyiapan yang matang serta membutuhkan banyak waktu dan sumberdaya lainnya.
  4. Bisa terjadi demotivasi dalam diri siswa yang kurang berperan dalam kegiatan tersebut atau memainkan peran yang kurang disukainya.
6. Metode Pembelajaran Praktik.
Gambaran umum dari metode ini adalah pendidikan kejujuran, pendidikan profesi, dan diklat (pendidikan dan pelatihan) keterampilan perlu dilakukan pengajaran praktik. Pengajaran peraktik ditinjau dari lokasi pembelajarannya dapat dibedakan atas : Pengajaran praktik di bengkel atau labolatorium, dan Pengajaran praktik di lapangan atau lokasi pekerjaan.
Keunggulan Metode Pembelajaran Praktik.
  1. Diperolehnya perubahan perilaku ranah psokomotor dalam bentuk keterampilan melakukan pekerjaannya sesuai dengan tuntutan profesinya.
  2. Mempermudah dan memperdalam pemahaman tentang berbagai teori yang terkait dengan praktik yang sedang dikerjakannya.
  3. Meningkatkan motivasi dan gairah belajar siswa karena pekerjaan yang dilakukan memberikan tantangan baru baginya.
  4. Meningkatkan kepercayaan diri siswa tentang profesionalisme yang dimilikinya.
Kelemaham Metode Pembelajaran praktik.
  1. Memerlukan persiapan yang matang meliputi kegiatan dan peralatan yang diperlukan.
  2. Siswa membutuhkan waktu yang relative lama untuk mencapai kompetensi standar.
  3. Memerlukan biaya yang tinggi untuk pengadaan bahan dan peralatan praktik.
  4. Membutuhkan biaya yang tinggi untuk pengoprasian serta pemeliharaan peralatan praktik.
7. Metode Kunjungan Lapangan.
Kegiatan kunjungan lapangan diselenggarakan terutama untuk memberikan kesempatan kepada siswa atau mahasiswa atau peserta diklat melakukan pengamatan kegiatan yang berkaitan dengan dunia profesinya dalam situasi nyata di lapangan.
Keunggulan Metode Kunjungan Lapangan.
  1. Sangat efektif dalam memperluas wawasan siswa sebagai perubahan perilaku ranah kognitif tentang bidang pekerjaan sesuai dengan profesinya kelak.
  2. Memperkuan dan memperdalam pemahaman tentang aplikasi berbagai teori dan praktik yang dipelajari siswa di sekolah.
  3. Meningkatkan motivasi dan gairah belajar siswa karena memperolah gambaran nyata tentang lapangan pekerjaan.
  4. Memberikan masukan praktis dan baru bagi guru serta sekolah guna meningkatkan program pembelajaran.
  5. Menjadi sarana hubungan kerjasama yang lebih luas dan saling menguntungkan antara sekolah dan lembaga.
  6. Menjadi sarana promosi sekolah dan tamatan kepada lembaga atau perusahaan yang bersangkutan.
Kelemahan Metode Kunjungan Lapangan.
  1. Memerlukan biaya relative tinggi untuk transportasi, akomodasi, dan konsumsi peserta kunjungan lapangan.
  2. Kegiatan di lembaga atau perusahaan sasaran kunjungan lapangan tidak selalu sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.
  3. Lokasi lembaga atau perusahaan sasaran kunjuungan lapangan yang kurang matang justru akan mengalihkan tujuan kunjungan lapangan menjadi sekedar wisata tanpa manfaat yang memadai dari sudut pandang pendidikan.
8. Metode Proyek.
Dengan metode proyek siswa secara individual atau secara kelompok ditugaskan mengerjakan sebuah proyek dengan menerapkan berbagai kompetensi yang terkait secara terpadu untuk menghasilkan sebuah produk atau hasil karya yang nyata dan tuntas.
Keunggulan Metode Proyek.
  1. Sangat efektif dalam memfasilitasi aplikasi berbagai kompetensi secara terpadu dalam kegiatan nyata dan produktif.
  2. Sangat dalam membangkitkan motivasi belajar dan rasa tanggung jawab dalam diri siswa.
  3. Jika dikerjakan secara kelompok maka siswa akan belajar dan berlatih pekerjaan dalam sebuah tim dengan mana mereka berlatih dalam mengembangkan sikap.
Kelemahan Metode Proyek.
  1. Membutuhkan persiapan dan rancangan yang matang.
  2. Membutuhkan keahlian yang memadai dari guru untuk memilih pryek yang sesuai dengan isi kurikulum.
  3. Dalam beberapa hal metode proyek menuntut konsekuensi biaya yang cukup besar.
9. Metode Tutorial.
Sejatinya metode tutorial adalah metode pembelajaran dengan mana guru memberikan bimbingan belajar kepada siswa secara individual. Oleh sebab itu metode ini sangat cocok diterapkan dalam model pembelajaran mandiri seperti pada pembelajaran jarak jauh dengan mana siswa terlebih dahulu diberi modul untuk dipelajari.
Keunggulam Metode Tutorial.
  1. Siswa memperoleh pelayanan pembelajaran secara individual sehingga permasalahan spesifik yang dihadapinya dapat dilayani secara spesifik pula.
  2. Seorang siswa dapat belajar dengan kecepatan yang sesuai dengan lemampuannya tanpa harus dipengaruhi oleh kecepatan bel;ajar siswa yang lain atau lebih dikenal dengan istilah “Slef Paced Learning”.
Kelemahan Metode Tutorial.
  1. Sulit dilaksanakan pembelajaran klasikal karena guru harus melayani siswa dalam jumlah yang banyak.
  2. Jika tetap dilaksanakan, diperlukan teknik mengajar dalam tim atau “team teaching” dengan pembagian tugas di antara anggota tim.
  3. Apabila tutorial ini dilaksanakan, untuk melayani siswa dalam jumlah yang banyak, diperlukan kesabaran dan keluasan pemahamann guru tentang materi.